Rabu, 26 Oktober 2011

Kelas x Smt 2,Kompetensi Dasar : Menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana

MENYIMAK UNTUK MEMAHAMI TEKS SENI
BERBAHASA DAN TEKS ILMIAH SEDERHANA
A. Hakikat Apresiasi
      Apresiasi dapat diartikan suatu langkah untuk mengenal, memahami, dan menghayati suatu karya sastra yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmati karya tersebut dan berakibat subjekapresiator dapat menghargai karya sastra yang dinikmatinya secara sadar. Karya sastra dapat dikenal atau dipahami melalui unsur-unsur yangmembangunnya atau disebut dengan unsur intrinsik. Yang dimaksud unsur-unsur intrinsik, yaitu tema, plot/alur, tokoh, watak tokoh, latar,seting, amanat/pesan, sudut pandang, dan gaya bahasa. Selain dari unsur intrinsik dan teks seni  berbahasa, juga dapat diapresiasi dengan menelaahpenggunaan atau pilihan kata serta istilah yang terdapat dalam teks tersebut. Termasuk dalam hal ini, mencari kata-kata kunci yang menjadi penandatema teks yang bersangkutan.
       Di samping pengamatan terhadap unsur-unsur intrinsik dan pemakaian unsur bahasanya, untuk memahami suatu karya sastra atauteks seni berbahasa  dapat dilakukan pula pengamatan terhadap unsur-unsur ekstrinsik, yaitu hal-hal yang melatar belakangi terciptanya teks seni berbahasa tersebut. Hal-hal tersebut antara lain latar belakang pengarang, tujuan penulisan, latar sosial-budaya, lingkungan kehidupan pengarang, serta latar belakang pendidikan.
Menurut isinya, prosa terdiri atas prosa ksi dan nonksi.
1. Prosa Fiksi
        Prosa ksi ialah  prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa ksi disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif. Prosa ksi berbentuk cerita pendek (cerpen), novel, dan dongeng.
   1.  Cerpen adalah cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya berisi pengisahan dengan fokus pada satu konik saja dengan tokoh-tokoh yang terbatas dan tidak berkembang. Alur cerita sederhana hanya memaparkan penyelesaian konik yang diungkapkan.
   2.  Novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti barang baru yang kecil. Kemudian, kata tersebut menjadi istilah sebuah karya sastra dalam bentuk prosa. Novel lebih panjang isinya dari pada cerpen. Konik yang dikisahkannya lebih luas. Para tokoh dan Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Unggul Kelas XII  9 watak tokoh pun lebih berkembang sampai mengalami perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail. Bersamaan dengan perjalanan waktu terjadi perubahan-perubahan hingga konik terselesaikan.
3. Dongeng adalah cerita rekaan yang sama dengan cerpen atau novel. Hanya di dongeng, cerita yang dikisahkan adalah tentang hal-hal yang tak masuk akal atau tak mungkin terjadi. Misalnya, orang dapat menjelma jadi binatang, binatang dapat berkata-kata, dan sebagainya. Dongeng biasanya menjadi sarana penyampaian nasihat tentang moral atau bersifat alegoris. Contoh dongeng: Kancil dan Buaya, Jaka dan Pohon Kacang Ajaib, Eneng dan Kaos Kaki Ajaib, dan lain-lain.
          Di dalam prosa ksi, terdapat unsur-unsur pembangun yang disebut unsur intrinsik. Yang termasuk unsur intrinsik, yaitu: tema, alur, penokohan, latar, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa.
a. Tema
           Tema ialah inti atau landasan utama pengembangan cerita. Hal yang sedang diungkapakan oleh pengarang dalam ceritanya. Tema dapat bersumber pada pengalaman pengarang, pengamatan pada lingkungan, permasalahan kehidupan, dan sebagainya. Misalnya, tentang cinta, kesetiaan, ketakwaan, korupsi, perjuangan mencapai keinginan, perebutan warisan, dan sebagainya
b. Alur/Plot
            Alur ialah jalan cerita atau cara pengarang bercerita. Alur dapat disebut juga rangkaian atau tahapan serta pengembangan cerita. Dari mana pengarang memulai cerita mengembangkan dan mengakhirinya. Alur terdiri atas  alur maju, alur mundur  (ash back), alur melingkar, dan alur campuran. Tahapan-tahapan alur yaitu:
(1)  pengenalan
(2)  pengungkapan masalah
(3)  menuju konik
(4)  ketegangan
(5)  penyelesaian
       
c. Penokohan
           Penokohan ialah cara pengarang mengambarkan para tokoh di dalam cerita. Penokohan terdiri atas tokoh cerita, yaitu orang-orang yang terlibat secara langsung sebagai pemeran sekaligus penggerak cerita dan orang-orang yang hanya  disertakan di dalam cerita. Dan
watak tokoh, yaitu penggambaran karakter serta perilaku tokoh-tokoh cerita.  Untuk menimbulkan konik, biasanya di dalam cerita ada tokoh yang berperan penting dengan kepribadian yang menyenangkan dan ada tokoh yang berseberangan tindak-tanduk dan perilakunya dengan tokoh sentral tersebut. Tokoh utama disebut dengan tokoh protagonis dan lawannya adalah tokoh antagonis.

             Cara pengarang  menggambarkan para tokoh cerita ialah dengan secara langsung dijelaskan nama tokoh beserta gambaran  sik, kepribadian, lingkungan kehidupan, jalan pikiran, proses berbahasa, dan lain-lain. Dapat juga dengan cara tidak langsung, yaitu melalui percakapan/dialog, digambarkan oleh tokoh lainnya,  reaksi dari tokoh lain, pengungkapan kebiasaan tokoh, jalan pikiran, atau tindakan saat menghadapi masalah.
d. Latar/Setting
             Latar cerita adalah gambaran tentang waktu, tempat, dan suasana yang digunakan dalam suatu cerita. Latar merupakan sarana memperkuat serta menghidupkan  jalan cerita. 
e. Amanat
             Amanat cerita adalah pesan moral atau nasehat yang disampaikan oleh pengarang melalui cerita yang dikarangnya. Pesan atau nasehat disampaikan oleh pengarang dengan cara tersurat yakni dijelaskan oleh pengarang langsung atau melalui dialog tokohnya; dan secara tersirat atau tersembunyi sehingga pembaca baru akan dapat menangkap pesan setelah membaca keseluruhan isi cerita.
f.  Sudut Pandang Pengarang
               Sudut pandang pengarang atau point of view ialah posisi pengarang dalam cerita. Posisi pengarang dalam cerita terbagai menjadi dua, terlibat dalam cerita dan berada di luar cerita.
a. Pengarang terlibat di dalam cerita. Terdiri atas pengarang sebagai pemeran utama (orang pertama), isi cerita bagaikan mengisahkan pengalaman pengarang. Selain itu, keterlibatan pengarang dalam cerita juga dapat memosisikan pengarang hanya pemeran pembantu. Artinya, pengarang bukan tokoh utama atau sentral namun ia ikut menjadi tokoh, misalnya cerita tentang kehidupan orang-orang terdekat pengarang, ayah, ibu, adik, atau sahabat seperti roman sastra berjudul “Ayahku” yang dikarang oleh HAMKA.
b.  Pengarang berada di luar cerita, terdiri atas pengarang serbatahu. Ia yang menciptakan tokoh, menjelaskan jalan pikiran tokoh, mengatur dan mereka semua unsur yang ada di dalam cerita. Selain itu, pengarang berada di luar cerita dapat hanya menjadikan pengarang sebagai pengamat atau disebut sudut pandang panoramik. Pengarang menceritakan apa yang dilihatnya, sebatas yang dilihatnya. Ia tidak mengetahui secara bathin tokoh-tokoh cerita. Posisi pengarang seperti ini biasanya terdapat pada cerita narasi yang berupa kisah perjalanan.


g. Gaya Bahasa
           Gaya bahasa  adalah bagaimana pengarang menguraikan ceritanya. Ada yang menggunakan bahasa yang lugas, ada yang bercerita dengan bahasa pergaulan atau bahasa sehari-hari.  Ada juga yang bercerita dengan gaya satire atau sindiran halus, menggunakan simbol-simbol, dan sebagainya. Penggunaan bahasa ini sangat membantu menimbulkan daya tarik dan penciptaan suasana yang tepat bagi pengembangan tema serta alur cerita. Setiap pengarang besar biasanya sudah memiliki ciri khas penggunaan bahasa dalam ceritanya.

2.  Prosa Nonksi
        Prosa nonksi ialah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang, tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang.  Karangan ini diungkapkan secara sistematis, kronologis, atau kilas balik dengan menggunakan bahasa semiformal. Karangan ini berbentuk eksposisi, persuasi, deskripsi, atau campuran. Prosa nonksi disebut juga karangan semiilmiah. Yang termasuk karangan semi ilmiah ialah : artikel, tajuk rencana, opini, feature, tips, biogra,  reportase, iklan, pidato, dan sebagainya.
 
a.  Artikel
     Artikel ialah karangan yang berisi uraian atau pemaparan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1)  isi karangan bersumber pada fakta bukan sekadar realita
(2) bersifat faktual dengan mengungkapkan data-data yang diketahui pengarang    bukan yang sudah umum diketahui (realita)
(3) uraian tidak sepenuhnya merupakan hasil pemikiran pengarang, tapi mengungkapakan fakta sesuai objek atau narasumbernya
(4)  isi artikel dapat memaparkan hal apa saja seperti, pariwisata, kisah perjalanan, prol tokoh, kisah pengalaman orang lain, satir, atau humor.
b.  Tajuk Rencana
Tajuk rencana  atau editorial adalah karangan yang bersifat argumentatif yang ditulis oleh redaktur media massa mengenai hal-hal yang faktual dan aktual (sedang terjadi atau banyak dibicarakan orang). Isi tajuk merupakan pandangan atau tanggapan dari penulisnya mengenai suatu permasalahan atau peristiwa. Tajuk rencana juga diistilahkan
dengan editorial.
c.  Opini
     Opini adalah tulisan berisi pendapat, pikiran atau pendirian seseorang tentang sesuatu. Opini termasuk bentuk prosa faktual karena meskipun masih bersifat pendapat penulisnya, namun tetap dalam opini diungkapkan berbagai alasan yang dapat menguatkan pendapat tersebut.
d.  Feature 
      Feature  atau  cer ialah sejenis artikel eksposisi yang memberikan tekanan  aspek tertentu yang dianggap menarik atau perlu ditonjolkan dari suatu objek atau peristiwa yang memiliki daya tarik secara emosional, pribadi, atau bersifat humor. Isi  feature bukan berita yang aktual, tapi kejadian yang sudah berlalu.
e.  Biogra
      Biogra adalah kisah atau riwayat kehidupan seorang tokoh yang ditulis oleh orang lain. Biogra ditulis dengan berbagai tujuan. Salah satunya untuk memberikan informasi bagi pembaca tentang latar belakang kehidupan seorang tokoh dari sejak kecil hingga mencapai Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Unggul Kelas XII  32 karir di kehidupannya kemudian. Jika tokoh itu sendiri yang menulisnya disebut otobiogra. Biogra termasuk prosa naratif ekspositoris atau prosa faktual yang mengungkapkan fakta-fakta nyata.
f.   Tips
      Tips ialah karangan yang berisi uraian tentang tata cara atau langkah-langkah operasional dalam melakukan atau membuat sesuatu. Disajikan dengan ringan, sederhana, dan bahasa yang populer. Karangan ini termasuk jenis artikel ekspositoris.
g.  Reportase
      Reportase ialah karangan yang berupa hasil laporan dari liputan suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung atau belum lama berlangsung untuk keperluan berita di media massa. Bersifat informasi aktual. Contoh reportase, yaitu berita langsung tentang kejadian bencana alam gempa jogja, atau  janjir di Jakarta.
h.  Jurnalisme Baru (New Journalism)
      Jurnalisme Baru  (new journalism)   ialah   semacam  berita  yang dituliskan ke dalam bentuk novel atau cerita pendek. Karena berbentuk cerita, unsur-unsur pembangun sebuah cerita seperti, alur, tokoh-tokoh, latar, dan konik, dipenuhi meskipun isinya merupakan fakta atau kejadian yang sebenarnya.
i.   Iklan
      Iklan ialah informasi yang disajikan lewat media massa, buletin atau surat edaran yang bertujuan untuk memberitahukan atau mempromosikan suatu barang atau jasa kepada khalayak untuk kepentingan bisnis, pengumuman, atau pelayanan publik. Iklan terdiri atas iklan keluarga, undangan, pengumuman, penerangan, niaga, lowongan pekerjaan, dan sebagainya.
Ciri-ciri bahasa iklan:
(1)   Kalimatnya  singkat; hanya menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan,
(2)   Uraian bersifat informatif dan persuasif,
(3) Menggunakan kata-kata yang terpilih dan menarik perhatian orang untuk      mengetahui, mencoba, atau ingin memiliki,
j.   Pidato atau khotbah.
      Pidato ialah aktivitas mengungkapkan pikiran, ide, gagasan secara lisan dalam bentuk rangkaian kata-kata atau kalimat kepada orang banyak dengan tujuan tertentu. Pidato biasanya dilakukan dalam acara-acara resmi, seremonial, dan pertemuan-pertemuan ilmiah. Pidato merupakan bentuk komunikasi satu arah karena terdiri atas pemberi pidato satu orang dan orang banyak sebagai pendengar.
           Bahasa dan isi pidato disesuaikan dengan pendengar  (audience) berdasarkan, tingkat pemikiran atau pendidikan, usia, dan topik pembicaraan. Bagian-bagian pidato ialah seperti berikut.
1.  Bagian pembukaan berisi:
(1)  salam pembuka
(2)  ungkapan sapaan
(3)  puji syukur kepada Tuhan
(4)  penegasan konteks pertemuan atau acara
2. Bagian isi berisi uraian pidato sesuai dengan yang telah direncanakan atau ingin    disampaikan.
3.  Penutup pidato, berisi:
(1)  kesimpulan isi pidato
(2)  harapan-harapan atau himbauan
(3)  ucapan  terima kasih dan permohonan maaf
(4) salam penutup
  Beberapa hal berikut harus diperhatikan dalam menyimak pidato.
1.  Simaklah isi pidato dengan saksama dari awal hingga akhir.
2.  Pahami gagasan, pendapat, atau pesan yang disampaikan dalam pidato.
3.  Ingatlah atau catatlah hal-hal penting yang terdapat dalam uraian pidato dan beri komentar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar