Rabu, 26 Oktober 2011

Kelas x Smt 1,Kompetensi Dasar : Membuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat dengan memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat

A.  Perencanaan Membuat Karangan
1.  Tema dan Topik Karangan
            Sebelum melakukan penulisan, setiap orang pasti sudah memikirkan apa yang ingin ditulisnya. Tentu hal-hal yang akan ditulis berhubungan dengan segala yang telah diketahui. Jika hal tersebut merupakan hal yang baru, maka setidaknya ia akan mengaitkan hal yang ingin ditulis dan hal yang telah diketahuinya atau ia akan mengumpulkan bahan-bahan informasi yang berhubungan dengan sesuatu yang ingin ditulis.
            Apa  yang  ingin  ditulis  sebelum  seseorang  menulis  karangan  merupakan  sesuatu  yang  menjadi  dasar  atau  pedoman  dalam  menulis  atau mengembangkan  karangannya.  Sesuatu  yang  ingin  ditulis  itu  merupakansebuah ide atau gagasan yang merupakan pijakan dasar mengenai apa karangan tersebut. Hal yang menjadi dasar karangan itu disebut dengan tema.
            Tema memang merupakan unsur terpenting yang harus ada sebelum mengarang. Dalam banyak teori mengarang, menentukan tema karangan merupakan langkah pertama dalam merencanakan membuat karangan.
            Setelah menentukan hal yang ingin ditulis, langkah selanjutnya adalah memerinci tema karangan menjadi pokok-pokok pikiran yang lebih khusus. Pokok-pokok pikiran ini menjabarkan tema karangan. Pokok-pokok pikiran itu disebut dengan topik karangan atau gagasan pokok. Topik- topik ini disusun dan dirumuskan untuk masing-masing dikembangkan menjadi paragraf-paragraf. Topik yang masih umum dapat dijabarkan lebih terperinci lagi menjadi subtopik. Semua unsur itu disusun secara vertikal. Susunan ini disebut dengan kerangka karangan.
Contoh Kerangka Karangan :
→   -   Kemacetan lalu lintas terjadi setiap hari
→   -   Penyebab kemacetan lalu lintas
     a.  volume kendaraan makin bertambah
     b.  ruas jalan makin sempit
Kemacetan Lalu Lintas di DKI  →         c.  banyaknya PKL yang memakai badan jalan
    → -   Upaya mengatasi kemacetan lalu lintas
       a.  penambahan ruas jalan dengan dibangun fly over
       b.  penertiban PKL
       c.  dioperasikannya busway
   →  -   Kerja sama aparat polisi dan masyarakat
              a.  tanggung jawab para petugas polantas
              b.  kesadaran pemakai jalan
2.  Tujuan
            Selain menetapkan tema dan menyusun topik karangan, penulis juga harus merumuskan tujuan. Tujuan karangan merupakan maksud penulis atau pengarang dalam mengarang. Tujuan dapat berkaitan dengan bentuk karangan yang akan dibuat. Banyak hal yang dapat dijadikan tujuan, misalnya tujuan memberi informasi kepada pembaca, bentuk karangannya bersifat ekspositoris. Tujuan menggugah dan menghimbau, karangannya dapat berjenis persuasi dan sebagainya.
Contoh tujuan pada karangan berbentuk narasi:
Tema  : Kisah usaha seorang kakak untuk membelikan adiknya boneka dari hasil menyemir sepatu.
Tujuan : Menggugah simpati pembaca untuk ikut memikirkan betapa susahnya hidup orang tak mampu tapi tetap menyayangi saudaranya.
Contoh tujuan pada karangan argumentasi:
Tema   :  Bahaya kecanduan rokok
Tujuan :  Menggugah orang yang terbiasa merokok agar mengurangi kebiasaan merokok


3. Judul
            Setiap tulisan atau karangan selalu mempunyai judul. Judul di dalam sebuah karangan merupakan unsur yang penting. Seringkali seorang ingin membaca sebuah karangan karena judulnya menarik. Oleh sebab itu, dalam menentukan judul, diusahakan judul karangan enak dibaca, mudah diucapkan, dan mudah diingat.
            Judul sebuah karangan tidak perlu panjang. Judul yang terlalu panjang membuat pembaca sulit mengingatnya. Judul yang dibuat atau dipilih harus memiliki daya tarik untuk mendorong orang membaca karangan tersebut.
Judul dapat berbentuk pertanyaan atau seruan, misalnya:
-   Sudah Sukseskah Anda?
-   Narkoba? No Way! dan sebagainya
            Penulisan judul harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan atau kata tugas yang berada di tengah. Kata tugas yang berada di awal kalimat judul ditulis dengan huruf kapital.
            Contoh hubungan antara tema, topik, tujuan, dan judul dalam perencanaan membuat karangan:
Tema :    Perpustakaan sekolah
Topik :     -   Perpustakaan sekolah
  -   Sebagai sumber belajar
  -   Memanfaatkan perpustakaan sekolah
  -   Perpustakaansekolahsaranaberkumpul
  -    Narkoba No Way !
Judul :      -   Ngerumpi Positif di  Perpus, yah !
  -   Menggali Ilmu di Perpustakaan
  -   Perpustakaan Solusi Cerdas
Tujuan :  -  Memotivasi siswa agar memanfaatkan perpustakaan sekolah  sebagai sarana menggali ilmu dan tempat berkumpul sesama siswa.

B.  Pola Pengembangan Karangan
            Semua pokok pikiran yang telah ditulis sebagai penjabaran tema dan sesuai dengan tujuan penulisan disusun serta dirumuskan menjadi menggali ilmu dan tempat berkumpul sesama siswa. kerangka karangan. Penyusunan kerangka karangan bertujuan untuk mengorganisasi tiap gagasan pokok, mana yang lebih dahulu dibahas dan mana yang kemudian dan seterusnya.
            Dengan susunan kerangka karangan, penulis juga dapat mengevaluasi tujuan penulisan disusun serta dirumuskan menjadi kerangka karangan. Penyusunan kerangka  pokok pikiran atau gagasan yang tidak perlu sehingga harus dihilangkan karangan bertujuan untuk mengorganisasi  tiap  gagasan  pokok, mana  yang lebih  dahulu serta pokok pikiran yang tumpang tindih. Pokok pikiran yang telah disusun harus saling berkaitan sesuai dengan tema yang ditetapkan.
            Dari kerangka karangan, karangan dapat dikembangkan dengan sistematis. Setiap topik  pikiran yang tertuang menjadi kalimat utama. Kalimat utama dapat berada terdapat satu pokok pikiran yang tertuang menjadi kalimat utama. Kalimat utama bisa berada  di awal paragraf, dapat juga di akhir bergantung pada pola pengembangan di awal paragraf, bisa juga di akhir tergantung pola pengembangan yang dipilih. Jika berada yang dipilih. Jika berada di awal, disebut paragraf deduktif, sedangkan jika di awal disebut paragraf deduktif, sedangkan jika berada di akhir disebut paragraf induktifberada di akhir, disebut paragraf induktif. Perhatikan gambar berikut ini! Perhatikan gambar berikut ini!
---------------------------------
---------------------------------   kalimat utama
---------------------------------
Contoh paragrafnya:
            Arang aktif adalah sejenis arang   yang  diperoleh  dari  suatu  pembakaran  yang  mempunyai  sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari pembakaran zat-zat  tertentu, seperti ampas debu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini banyak  digunakan    dalam  beberapa  industri  pangan  atau  nonpangan.  Industri  yang  menggunakan  kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini banyak digunakan   dalam beberapa industri pangan atau nonpangan. Industri yang menggunakan arang aktif adalah industri kimia dan farmasi seperti pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan yang tidak murni, dan menguapkan zat yang tidak perlu.
---------------------------
---------------------------
---------------------------
---------------------------
--------------------------- kalimat utama
Contoh paragrafnya :
            Dua anak kecil  ditemukan tewas di pinggir  jalan  Jenderal  Sudirman.  Seminggu kemudian  seorang anak  wanita hilang ketika  pulang dari  sekolah. Sehari kemudian polisi sekolah. Sehari kemudian, polisi menemukan bercak-bercak darah di kursi menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang mobil John. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di jalan Jenderal Sudirman di dalam kantung celana John. Dengan  demikian, John  adalah orang yang  dapat dimintai  pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu.
            Kalimat  utama  juga  bisa  berada  di  awal  dan  di  akhir.  Biasanya  kalimat  utama  di  akhirnya hanya bersifat penegasan kembali apa yang telah tertuang di awal paragraf.  
Perhatikan contoh berikut :
            -------------------------- kalimat utama
---------------------------
---------------------------
            -------------------------- kalimat utama
 Contoh paragrafnya:
            Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah murah, sehat,  dan kuat.  Departemen  PU  sudah lama  menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat.  Agaknya  bahan perlit yang diperoleh dari batu-batuan  gunung berapi  sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan tahan air. Lagi pula, bahan perlit dapat dicetak menurut  keinginan  seseorang.  Usaha  ini  menunjukkan  bahwa  pemerintah  berusaha membangun rumah murah, sehat dan kuat untuk memenuhi keperluan rakyat.
            Paragraf  juga  ada  yang berisi  kalimat  utama  seluruhnya. Setiap  kalimat  merupakan
pikiran pokok dan masing-masing berdiri sendiri. Namun paragraf seperti itu jarang ditemui.
Paragraf seperti ini biasanya terdapat pada karangan narasi.
--------------------------
--------------------------
--------------------------- kalimat utama
---------------------------
Contoh paragrafnya:
            Pagi hari aku  duduk  di  bangku  panjang dalam taman di  belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan  badan. Di depanku bermekaran bunga beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-puasku.
            Di dalam paragraf, terdapat satu pokok pikiran atau gagasan utama. Yang lainnya adalah kalimat-kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat utama. Kalimat penjelas merupakan penjabaran dari subtopik atau pikiran- pikiran penjelas. Sebelum membuat paragraf, sebaiknya dibuat dahulu kerangka paragraf. Perhatikan contoh kerangka paragraf berikut ini!
Tahun pelajaran baru    à Hari pertama di sekolah
a. mencari kelas baru
b. mencari tempat duduk baru
c. mencari teman sebangku yang baru
d. mencatat jadwal mata pelajaran yang baru
C.  Menulis Berbagai Jenis Karangan
1.  Karangan narasi atau cerita
            Karangan narasi adalah karangan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam satu kesatuan waktu.
            Dalam membuat karangan jenis narasi, yang perlu diperhatikan adalah:
(1)   mampu membuat ide cerita yang baru
(2)   dapat menerapkan penokohan yang tepat
(3)   dapat mengutarakan gaya cerita yang baik
(4)   dapat menggunakan gaya bahasa yang pas

Contoh :
            Malam itu Ayah kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang berteman dengan Syairul. Bahkan, Ayah mengatakan bahwa aku akan diantar dan dijemput ke sekolah. Itu semua gara-gara Slamet yang telah memperkenal aku dengan Siti.
2.  Karangan deskripsi atau penggambaran
            Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan keadaan, bentuk, atau suasana tertentu, seperti benda, orang, tempat sesuai dengan objek yang sebenarnya.
            Langkah-langkah dalam menyusun karangan deskripsi adalah:
 (1)   menentukan topik atau tema karangan
(2)   menetapkan tujuan
(3)   mengadakan pengamatan di lokasi
(4)   mengumpulkan bahan
(5)   membuat kerangka karangan
(6)   mengembangkan kerangka (memulai proses penulisan)


Contoh :
            Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan, berderet toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai dasar, terdapat toko kain yang lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar, terdapat warung-warung kecil penjual sayur dan bahan dapur. Di samping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada bagian belakang, kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging.
3.  Karangan eksposisi atau pemaparan
            Karangan eksposisi adalah karangan yang berisi pemaparan terhadap suatu konsep, gagasan, ide, dengan tujuan menguraikan, mengupas, menerangkan sesuatu yang akan menambah pengetahuan atau wawasan pembaca. Dalam karangan ini, sesuatu diuraikan secara terperinci terkadang dengan penambahan bentuk-bentuk visual seperti grafik, bagan, atau denah.
Langkah-langkah dalam menyusun karangan eksposisi adalah:
(1)   menentukan topik paparan
(2)   menentukan tujuan paparan
(3)   membuat kerangka karangan
(4)   mengembangkan kerangka karangan
Contoh :
            Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat sembilan puluh kios penjual kain dasar. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus meter untuk setiap kios. Dari data ini, dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang.
4.  Karangan argumentasi
            Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat mengenai suatu hal yang disertai alasan-alasan yang logis dan sistematis serta penyajian bukti-bukti dengan tujuan memengaruhi pembaca untuk meyakini atau menyetujui pendapat tersebut.  Karangan ini bersifat objektif.
            Langkah-langkah dalam menyusun karangan argumentasi adalah:
(1)   membuat topik terlebih dahulu
(2)   menetapkan tujuan karangan
(3)   melakukan observasi lapangan
(4)   membuat kerangka karangan
(5)   mengembangkan kerangka karangan
(6)   membuat kesimpulan

Contoh :
            Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik maskapai penerbanganAlohaAirlines celaka, isu pesawat tua mencuat ke permukaan. Ini dapat dimaklumi sebab pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dari  19 tahun. Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika orang menjadi cemas terbang dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia, yang mengagetkan, lebih dari 60 persen pesawat yang beroperasi adalah pesawat tua.
5.  Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang berisi uraian mengenai
sikap, pendapat, gagasan, dan perasaan yang  bertujuan membuat pembaca
percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang diuraikan.
Langkah-langkah dalam pembuatan karangan persuasi adalah:
(1)   menentukan topik atau tema persuasi
(2)   menetapkan tujuan persuasi
(3)   mengadakan pengamatan terhadap objek sasaran
(4)   membuat kerangka karangan
(5)   mengembangkan kerangka karangan
(6)   membuat kesimpulan
Contoh :
            Sampah yang setiap harinya dibuang terdiri atas sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makanan dan sampah basah yang dapat membusuk. Sampah anorganik ialah sebaliknya yang tak dapat membusuk seperti plastik, kaca, karet, kulit dan sebagainya. Jika setiap harinya sampah dibuang oleh setiap orang, dapat dibayangkan berapa puluh dan ribu ton akan terkumpul. Tidak semuanya dapat didaur ulang. Oleh sebab itu, kita dapat membantu memilah sampah, untuk mengurangi tumpukan sampah, yaitu dengan cara sampah yang organik dapat dikubur di dalam tanah ukuran 3 x 3 m. Kemudian sampah yang anorganik dapat diberikan kepada pemulung untuk didaur ulang. Dengan demikian, kita telah membantu mengurangi tumpukan sampah setiap harinya di pembuangan sampah akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar