Rabu, 26 Oktober 2011

Kelas x Smt 1,Kompetensi Dasar : Membaca cepat untuk memahami informasi tertulis dalam konteks bermasyarakat

A.  Membaca Cepat Permulaan
            Perkembangan zaman yang diikuti oleh perkembangan teknologi membuat semua berjalan serba cepat. Teknologi informasipun berkembang demikian pesat menjadi sarana penyebaran informasi bagaikan tak terikat ruang dan waktu. Segala kejadian dimanapun dapat tersebar demikian cepat dalam hitungan detik. Berbagai sarana baik cetak maupun elektronik berlomba-lomba menyuguhkan aneka informasi yang bermanfaat dengan sajian instan. Segala bentuk informasi tertulis yang tercetakpun tak kalah pesatnya. Puluhan buku setiap harinya dicetak dan terbit. Belum lagi satu buku habis masa promosinya sudah terbit buku-buku baru yang lainnya.
            Sebagai siswa, Anda tertuntut untuk dengan cepat pula mengetahui informasi yang berkembang. Siswa tidak lagi hanya berpedoman pada apa yang didapat dari sekolah, namun ia secara mandiri juga dapat menggali informasi melalui aktivitas membaca dari berbagai media yang berkembang. Mengimbangi pesatnya arus informasi yang tersebar, daya atau kemampuan menyerap informasi dari membaca juga harus ditingkatkan. Membaca dengan cara lama harus diubah dengan pola baru, yaitu membaca cepat pemahaman atau membaca efektif agar proses penyerapan ilmu atau informasi juga dapat dilakukan dengan cepat.
            Membaca cepat bukan membaca dengan cepat tanpa ada yang terserap dari isi bacaan karena tujuan membaca adalah memahami isi bacaan yang dibaca. Yang dimaksud membaca cepat pemahaman adalah membaca dengan waktu yang lebih cepat dari membaca normal namun tetap dapat memahami isi bacaan sekurang-kurangnya 60 persen. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan mengubah pola membaca yang salah yang sudah menjadi kebiasaan dengan sistem membaca yang baru. Cara lama yang harus dihilangkan itu meliputi hal-hal berikut.
1. membaca dengan suara nyaring atau melafalkan kata perkata.
2. membaca dengan menunjukkan jari pada bacaan.
3. membaca dengan menggerakkan kepala mengikuti baris bacaan.
4. membaca dengan melihat kembali ke bacaan sebelumnya / regresi.
5. membaca dengan menggerakkan bibir.
6. membaca dengan melafazkan dalam batin atau pikiran kata-kata yang dibaca atau sub vokalisasi.
            Semua cara lama tersebut menjadi penghambat membaca dalam waktu yang cepat. Untuk melatih kecepatan membaca,Anda dapat melakukan pengukuran waktu lamanya membaca. Sebelumnya, Anda menentukan target lamanya membaca untuk panjangnya bacaan atau jumlah kata dalam bacaan.Walaupun ukuran kecepatan yang ideal setiap orang bergantung pada jenis bacaan dan tujuan membaca, tapi untuk tahap awal, Anda dapat mengambil ukuran membaca cepat pemula, yaitu membaca dengan kecepatan 120–150 kpm (katapermenit). Caranya seperti berikut.
1. Carilah bacaan ringan yang banyaknya lebih kurang 300 kata. Atau jika bacaan panjang hitunglah setiap kata dalam bacaan hingga jumlah 300 kata (Lihat cara perhitungannya dalam penjelasan selanjutnya).
2. Sebelum membaca,catatlah dulu waktu mulai setepat-tepatnya.
3. Selesai membaca, catatlah waktunya.
4. Hitung berapa menit dan detik lamanya membaca.
5. Jika belum sampai target, ulangilah kembali dari awal pada bacaan yanglain.
6. Setelah mencapai target waktu,c obalah menguraikan kembali hal yang sudah dibaca dengan bahasa sendiri untuk mengukur tingkat ingatan dan pemahaman.

Rumus mengukur kecepatan membaca dengan ukuran satuan kata per menit (kpm).
Rumus kpm,ialah:
Jumlah kata yang dibaca
––––––––––––––––––––––X60=jumlah kpm (kata permenit)
Jumlah detik untuk membaca
Jika seseorang membaca 300 kata dalam 1 menit atau 120 detik,
Kecepatan membacanya:

300
–––X60=150kpm
120

Untuk menghitung jumlah kata dalam bacaan yang dibaca, hitung jumlah kata dalam lima baris dahulu lalu bagi lima.Hasilnya merupakan jumlah rata-rata perbaris dari bacaan itu. Lalu hitung jumlah baris yang dibaca dan kalikan dengan jumlah rata-rata tadi, hasilnya merupakan jumlah kata yang dibaca.
Misalnya: Jumlah kata perlima baris 50 kata: 5. Jadi jumlah perbaris 10 kata Jumlah baris dalam bacaan yang dibaca 30.
Maka, jumlah kata yang dibaca adalah 30X10 = 300 kata
B.  Membaca Lanjutan dengan Sistem Membaca Layap dan Membaca Memindai
            Bagaimana agar kita dapat membaca sejumlah bahan bacaan yang cukup banyak dan penting bagi kita dengan ketersediaan waktu yang tidak cukup lapang ? Atau kita harus menemukan informasi tertentu yang begitu pentingdalam ribuan data atau ribuan rangkaian kata-kata dan kalimat. Ada dua teknik membaca cepat yang dapat dilakukan untuk mengefisienkan waktu dan memberikan hasil yang efektif sesuai tujuan membaca.  Dua cara membaca tersebut ialah membaca dengan teknik layap (skimming) dan membaca dengan teknik memindai (scanning).
            Membaca skimming artinya membaca dengan tujuan hanya mencari ide pokok atau saripati dari bahan bacaan yang dibaca. Jika dalam membaca seseorang hanya membutuhkan fakta-fakta tertentu atau hal-hal penting saja dari sebuah rangkaian informasi atau bacaan dengan mengabaikan unsur detailnya,  dapat menggunakan teknik pelayapan (skimming). Jika seseorang membaca dengan tujuan hanya mencari fakta atau data tertentu dan ingin langsung menuju ke hal tertentu tersebut, dapat menggunakan teknik pemindaian (scanning). Teknik ini dipergunakan dalam aktivitas mencari nomor dibuku telepon, data statistik, mencari kata dalam kamus atau indeks, dan sebagainya.
C.  Teknik Membuat Catatan
            Dalam membaca pemahaman, jika bahan bacaan banyak dan tak semua hal-hal penting dapat diingat atau dipahami, pembaca perlu membuat catatan. Catatan ini dibuat sebagai sarana membantu menguatkan ingatan atau pemahaman terhadap isi bacaan sesuai dengan tujuan membaca.
            Tidak semua uraian dicatat. Tujuan membaca secara umum adalah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau memahami gagasan yang disampaikan penulis dalam bacaan. Agar catatan terarah, hal-hal yang perlu dicatat adalah, seperti berikut.
1. Kata-kata kunci berupa kata/frasa/klausa yang dapat mengantarkan pada pikiran pokok.
2. Ide pokok atau gagasan utama setiap paragraf.
3. Data dan fakta yang mendukung gagasan seperti hasil penelitian, angka-angka,danlain-lain.
4. Informasi yang dianggap menarik termasuk pemikiran baru, opini, tanggapan, atau penyelesaian suatu masalah.
5. Pendapat atau penilaian penulis mengenai hal-hal tertentu.
6. Jika yang dibaca berbentuk buku, jangan lupa catat halaman tempat informasi yang dicatat berada untuk memudahkan mencari kembali.
4.  Informasi  yang  dianggap  menarik  termasuk  pemikiran  baru,  opini,  tanggapan,  atau penyelesaian suatu masalah.
5.  Pendapat atau penilaian penulis mengenai hal-hal tertentu.

D.  Teknik Menyusun Bagian
            Dalam setiap karangan terdapat kumpulan ide pokok atau gagasan yang mendukung
Ada dalam setiap paragraf diuraikan menjadi kalimat utama dan kalimat satu tema  karangan. Setiap ide  pokok diuraikan menjadi paragraf, masing-masing paragraf  penjelas. Untuk memahami sebuah karangan, kita dapat juga menggunakan saling berkaitan. Gagasan pokok yang ada dalam setiap paragraf diuraikan menjadi kalimat teknik menyusun bagian, yaitu membedah karangan menjadi bagian utama dan kalimat penjelas. Untuk memahami sebuah karangan kita dapat juga menggunakan bagian yang merupakan unsur pembangunnya. Perhatikanlah contoh di
bawahini:





             -  Kalimat utama
                               Ide pokok           -  Kalimat penjelas               ---- (deduktif)
                                                          -  Kalimat Penjelas
Topik ----
        Ide pokok           -  Kalimat penjelas
                                                           -  Kalimat penjelas             ----(induktif)
                                                           -  Kalimat utama
            Setelah menyusun bagian-bagian karangan yang merupakan bentuk kerangka karangan, Anda dapat menentukan bagian-bagian tersebut dalam karangan yang dibaca lalu menyusunnya sesuai bagian-bagiannya.
Contoh

                                                Pengertian Sumberbelajar          Sumber belajar adalah
                                                                                                   sarana/media...
a.perpustakaan
b.buku cetak
c.buku penunjang
       Sumber Belajar


                                                      Macam-macam                  Sumber belajar terdiri
                                                     Sumber belajar                    Atas bermacam bentuk...
a.tulisan
b.lisan
c.hasilpengamatan

            Banyaknya perincian bergantung pada banyaknya paragraf yang terdapat dalam karangan. Penyusunan unsur/bagian karangan, selain di susun seperti di atas, dapat pula berupa pemaparan atau eksposisi seperti contoh di bawah ini.
Topik: Sumber Belajar terdiri atas:
-  paragraf 1 berisi penjelasan mengenai pengertian sumber belajar
- paragraf 2 berisi uraian atau penjelasan tentang macam-macam sumber belajar baik yang berbentuk tulisan maupun lisan dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar